Selasa, 13 Mei 2008

PENERIMAAN SISWA BARU TP.2008/2009

SELAMAT DATANG DI PERGURUAN THAWALIB PADANG PANJANG
  
Perguruan Thawalib Padang Panjang Didirikan tahun 1911 Terakreditasi : B
MENERIMA SISWA/I BARU TAHUN PELAJARAN 2008/2009 TINGKAT MTs/SLTP & MA/SLTA
PENDAFTARANDIBUKA: Tanggal 1 Juni s.d 10 Juli 2008
TEMPAT PENDAFTARAN :
THAWALIB PUTRA : Jln. Abd. Hamid Hakim No. 12 Padang Panjang - Sumatera Barat 27116 Telp  (0752) 82030, 82607
  THAWALIB PUTRI : Jln. H. Agussalim No. 48 Kamp. Jambak Padang Panjang  Telp. (0752) 83738 
“ Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama,dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (Q.S. At-Taubah : 122) “Menuntut ilmu itu kewajiban setiap Muslim dan Muslimah” (Hadits). “ Sesungguhnya aku diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia” (Hadits). Dalam mengamalkan perintah Allah SWT dan Sunnah Rasulullah SAW itu Perguruan Thawalib Padang Panjang terus berusaha dan mencoba segala upaya seluruh konsep pendidikan demi menghasilkan anak-anak yang shaleh yang paham masalah agama secara mendalam.
1. SEJARAH RINGKAS
Jauh sebelum tahun 1900 dibawah asuhan Syekh Abdullah Ahmad Perguruan Thawalib telah memulai pendidikannya dengan sistim halaqah bertempat di Surau Jembatan Besi Padang Panjang, yang kemudian pada tahun 1911 dilanjutkan oleh DR.H. Abdul Karim Amarullah, seorang ulama besar yang baru pulang belajar dari Mekah yang dikenal dengan sebutan Inyiak Rasul (ayah Alm. Buya HAMKA). Beliau sekaligus merubah sistim belajar dari halaqah menjadi klasikal. Pada tahun 1926 dibawah pimpinan Tuanku Mudo Abdul HaAmid Hakim, dibangun lokal belajar di jalan Lubuk Mata Kucing (Kampus Thawalib Putra sekarang). Mulai tahun 1959 Perguruan Thawalib dipimpin oleh H.Mawardy Muhammad, dan pada tahun 1974 membuka Perguruan Tinggi Fakultas Dakwah dan Publisistik, Fakultas Syari’ah wal Qanun bersama-sama dengan Prof.DR.KH. Zainal Abidin Ahmad (Alumni Thawalib, mantan Ketua Parlemen RI, Wartawan dan Pengarang). Kemudian Perguruan Thawalib dipimpin oleh murid-murid H.Mawardy Muhammad ; Drs.H. Abbas Arief, H. Djawarnis,Lc. Prof.DR.Sirajuddin Zar (Rektor IAIN “IB” sekarang), Prof.DR.H.Tamrin Kamal,MS. Firdaus Tamin, BA.
Tahun 1989 Perguruan Thawalib menerima siswi khusus putri, tempat belajar dan asramanya terpisah dari Thawalib Putra. Tahun 2002 Thawalib menambah lagi jenjang pendidikan, yaitu dengan mendirikan Taman Kanak-Kanak Al Quran ( TKA ), yang kemudian dilanjutkan membuka Madrasah Ibtidaiyah Unggul Terpadu ( MIUT ) pada tahun 2004. Saat ini Perguruan Thawalib telah berkembang dengan memiliki empat jenjang pendidikan mulai Taman Kanak-Kanak Al Quran ( TKA ), Madrasah Ibtidaiyah Unggul Terpadu (MIUT), Madrasah Tsanawiyah dengan nama Thawalib A, Madrasah Aliyah dengan nama Kulliyatul ‘Ulum el Islamiyah (KUI) Putra & Putri.
2. VISI & MISI
VISI
Terwujudnya pendidikan yang konsern dan konsisten, yang Tafaqquh Fiddin (mendalami ilmu-ilmu agama Islam) agar siswa/i yang dididik menjadi muslim-muslimah yang berakhlaq mulia, cerdas, dan menguasai serta mengamalkan ilmu agama .                                                                       
MISI                                                                                                                                                               
Menyelenggarakan pendidikan Islam yang berorientasi mutu, baik keilmuan maupun moral serta memproses anak didik untuk mendapatkan kecerdasan sosial untuk menuju masyarakat madani yang islami, dengan semangat “ Bangkit Menjawab Tantangan, Maju Memandu Perubahan”.
3. TUJUAN PENDIDIKAN
1. Mendidik para siswa agar menjadi kader-kader umat untuk mendalami masalah-masalah agama dalam bentuk pemahaman yang benar serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Membina para siswa berperilaku islami dan berakhlak yang mulia, melatih dan mebiasakan siswa puasa Senin Kamis dan Sholat malam ( Tahajjud ), sehingga bisa menjadi contoh teladan dan ikutan yang baik bagi lingkungannya. 3.Mengarahkan para siswa untuk bisa menselaraskan dasar-dasar agama dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi modern dalam memenuhi kebutuhan hidup dunia -akhirat.                                                                                                                                    
4. TENAGA PENGAJAR 
Tenaga pengajar di Perguruan Thawalib Padang Panjang saat ini terdiri dari guru-guru yang sudah berpengalaman dalam bidang pengetahuan agama dan umum sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya yang berasal dari berbagai perguruan tinggi Dalam dan Luar Negeri, seperti : Universitas Ibnu Su’ud Riyadh, Universitas Al- Azhar Cairo, Unversitas Negeri Padang, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Akademi Bahasa Arab (Aqabah) Lipia Jakarta, Akademi Management Ilmu Komputer Padang, Sekolah Tinggi Seni Indonesia, dll.                                                                                                                            
5. KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
1  Muhadharah 3 bahasa 2  Tahfizul Qur’an 3  Kaligrafi Arab 4  Kesenian : Rebana, Nasyid 5  Keorganisasian 6  Olah Raga 7  Pencak Silat 8  Kepramukaan 9  Internet
6. FASILITAS
1   Kampus / Asrama milik sendiri 2   Perpustakaan Siswa 3   Ruangan Makan 4   Masjid Kampus dan Aula 5   Labor Kumputer 6   Labor Bahasa 7   Lapangan dan Sarana Olah Raga 8   Ruangan Keterampilan Putri 9   Kantin, wartel dan loundry 10 Room Recovery & Nahwu Centre
7. SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN
I. MASUK THAWALIB A / MTs. & KUI /MA                                                                                          
1. Membayar Uang Formulir Rp 50.000,-   2. Thawalib A / MTs : Menyerahkan photo copy Rapor SD kelas 5 semester I & II dan kelas 6    semester I (dilegalisir) KUI / MA : Menyerahkan photo copy Rapor SLTP kelas 2 semester I & II dan kelas 3 semester I (dilegalisir)
II. JADWAL PENDAFTARAN & TES SELEKSI MASUK
Pendaftaran dan tes wawancara dimulai tanggal 1 Juni 2008–10 Juli 2008. Materi tes : Membaca Al-Quran, Praktek Shalat, wawancara. 
III. PENDAFTARAN ULANG                                                                                                                     
Pendaftaran ulang tanggal 11 – 14 Juli 2008 .                                                                                           Dengan melengkapi : Formulir pendaftaran, Pas Foto 2X3 = 5 lembar, 3X4 = 5 lembar. Fotocopy ijazah dan tanda kelulusan (Ijazah SD untuk Thawalib A dan Iazah MTs/SMP untuk KUI).            Mulai belajar Tahun Pelajaran 2008 / 2009 tanggal 15 Juli 2008. 
IV. BIAYA MASUK.                                                                                                                                       
No.BiayaThawalib A /MTsKUI /MA
1Uang Pembangunan Rp. 600.000Rp. 600.000
2Biaya Pendidikan awal tahun* Rp. 710.000Rp. 720.000
3Biaya Perlengkapan**Rp. 1.105.000Rp. 1.105.000
Jumlah Rp. 2.415.000 Rp. 2.425.000
KETERANGAN 
* Biaya pendidikan awal tahun sudah termasuk uang perpustakaan, uang pramuka, biaya bulanan bulan Juli 2008.  ** Biaya perlengkapan termasuk baju seragam putih dan seragam pramuka, Olah Raga, baju koko (Putra) dan jilbab (Putri), kasur, almari. Buku pelajaran Arabiyah                                             
CATATAN  * Siswa/Siswi yang diizinkan tinggal di luar asrama hanyalah bagi mereka yang berdomisili di Kota Padang Panjang dan tinggal dengan orang tua.  ** Siswa yang ikut Loundry membayar Rp 50.000,-
V. BIAYA BULANAN SISWA/I BARU
No.BiayaThawalib A /MTsKUI /MA
1Uang SPP Rp. 90.000Rp. 100.000
2Uang Asrama Rp. 50.000 Rp. 50.000
3Uang Sosial/OSIS/Pustaka Rp. 10.000 Rp. 10.000
4Uang Ekstra Kurikuler Rp. 10.000Rp . 10.000
5Uang Makan Rp. 300.000 Rp. 300.000
Jumlah : Rp. 460.000 Rp. 470.000

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Semoga almamater kita tambah maju. Amin

elfan mengatakan...

SIAPA NABI DAN RASUL

Dalam Al Quran ada beberapa jabatan yang mulia diberikan Tuhan, Allah SWT kepada makhluk-Nya, seperti antara lain khalifah, rasul, imam dan nabi. Dari beberapa jabatan atau istilah kedudukan ini, umumnya yang banyak disebut adalah nabi dan rasul. Oleh karena itu, wajarlah jika kita bertanya, apa beda rasul dan nabi ini?. Dalam Kamus Istilah Fiqih karangan M. Abdul Mujieb dkk., pengertian menurut istilah, nabi ialah orang yang menerima wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri tanpa berkewajiban menyampaikannya kepada orang lain. Rasul ialah orang yang menerima wahyu Allah SWT dan berkewajiban menyampaikannya kepada umatnya/umat manusia (hal. 238). Jika pengertian ini kita pakai, maka bagi seorang 'nabi' karena tidaklah dibebani dengan kewajiban menyampaikan wahyu, menimbulkan kesan 'seolah-olah' hanya beliau saja yang akan masuk sorga, umatnya tidak perlu. Lalu, apa beda nabi dengan rasul yang kiranya tepat dengan pengertian dan makna di dalam Al Quran itu sendiri.

Kalau kita lihat dari fungsi kenabian dan kerasulan, saya kira tidak ada bedanya karena missi yang diembannya adalah sama, 'menyampaikan' wahyu dari Allah SWT kepada umat manusia. Untuk ini, kita lihat dari konteks para penyandang jabatan itu sendiri dalam melaksanakan tugasnya. Rasul nampaknya tidak hanya dianugerahkan kepada 'manusia pilihan'-Nya, tetapi juga kepada makhluk-Nya selain manusia, yang utama malaikat dan ada juga jin, bahkan bisa juga makhluk-Nya yang lain seperti hewan. Rasul yang disandang oleh malaikat seperti termuat dalam QS. 22:75; 11:81 dan QS. 6:130). Sementara nabi, tidak ada yang diberikan kepada malaikat dan jin, hanya kepada 'manusia' saja, terbukti dalam QS. 33:40 dengan tegas kenabian yang berasal dari manusia ini sudah tertutup dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW. Jabatan kerasulan dari malaikat tidak tertutup, kan malaikat tetap melaksanakan missi-Nya seperti diutus untuk mencabut nyawa 'anak manusia', memberi rezeki dll. Ya kalau 'manusia' ingin mengaku menjadi 'rasul', maka dia harus menjadi malaikat atau jin terlebih dahulu.
Selanjutnya, tidak juga tepat jika kita katakan bahwa Muhammad SAW adalah rasul dan nabi terakhir, hal ini tidak sesuai dengan QS. 33:40 ini.

Selama ini, kita mengenal ada 25 (dua puluh lima) orang nabi dan rasul. Tetapi dalam Al Quran, sinyal manusia pilihan yang diangkat sebagai nabi dan rasul, ada yang disebut tegas sebagai nabi dan rasul, ada nabi saja, ada rasul saja, ada sinyal yang hanya yang mendapat wahyu, hamba yang saleh, hamba yang mempunyai kedudukan yang tinggi dll. Ada juga hamba manusia pilihan yang tidak disebut sebagai 'nabi dan rasul' tetapi jabatan lain, seperti khalifah. Contoh, Adam As. tapi tidak disebut sebagai 'nabi' atau 'rasul', hanya dinyatakan sebagai khalifah. Lalu timbul pertanyaan, apakah 'memang' sudah diperlukan fungsi kenabian atau kerasulan waktu Adam As. hidup?. Jabatan khalifah ini, tidak saja dinobatkan kepada Adam As. tetapi juga kepada Nabi Daud As. (QS. 38:26), di samping berfungsi sebagai nabi (QS. 2:247). Jabatan khalifah Adam As. murni sebagai 'kepala rumah tangga', tapi Nabi Daud As. sebagai pimpinan suatu negara dan pemerintahan, mungkin istilah ini yang mau kita contoh, ada 'satu-satu'-nya seorang khalifah.

Contoh lain, dalam Al Quran tentang Zulkifli As, Ilyasa' As dan Zakaria As, tidak ada penegasan sebagai nabi atau rasul atau mendapat wahyu, tapi hanya dinyatakan Allah SWT sebagai orang yang sabar, paling baik, mendapat derajat yang tinggi, saleh dan mendapat rahmat, nikmat. Tetapi, anak Zakaria As., Nabi Yahya belum lahir saja sudah dengan tegas dinyatakan sebagai seorang 'nabi' (QS. 3:39). Sedangkan, Imran As. juga tidak disebut berfungsi sebagai nabi, rasul dll. tapi diabadikan dalam Al Quran, dan mempunyai anak perempuan bernama Maryam. Bunda Maryam bahkan 'tanpa' suami dapat melahirkan seorang anak yang mulia di sisi Allah SWT itulah yang disebut Isa ibnu Maryam, diangkat sebagai nabi dan rasul (QS. 4:171; 19:30 dan 61:6). Begitu pula Nabi Ibrahim As. lebih mendapat penegasan sebagi 'imam' (QS. 16:120), selain penegasan sebagi nabi (QS. 19:41) tetapi berfungsi sebagai rasul tidak dinyatakan dengan tegas (QS. 29:18 atau 57:26). Anehnya, anak Nabi Ibrahim As., dalam Al Quran Nabi Ismail As. dengan tegas dinyatakan sebagai nabi dan rasul (QS. 19:54), sementara saudaranya Nabi Ishaq As. hanya sebagai nabi (QS. 37:112).

Khusus Nabi kita Muhammad SAW, beliau adalah seorang nabi bahkan penutup nabi-nabi, sekaligus sebagai seorang rasul. Beliau diberi Al Quran, kitab yang sempurna dibandingkan dengan ktab suci terdahulu, Taurat, Zabur dan Injil. Kalau pada Taurat, Zabur dan Injil tidak memuat pernyataan dan penegasan Tuhan, Allah SWT tentang identias atau nama 'agama', maka dalam Al Quran dinyatakan dengan tegas bahwa agamanya telah sempurna dan bernama 'ISLAM'. Oleh karena itu, kita merasa prihatin jika ada tokoh umat Islam melontarkan kesan 'meremeh'-kan identias Islam, seperti Islam, Yes. Partai Islam, No. atau dengan angkuhnya menyatakan bahwa 'tidak ada negara Islam' dan sebagainya. Nyatanya, Islam diturunkan ke dunia ini memang untuk mengurus umat manusia yang hidup di dunia ini, apakah masalah pribadi, rumah tangga, kelurahan, kecamatan bahkan negara dan bangsa sekaligus. Manusia mau memakai merek ISLAM atau tidak, tidak disuruh dan tidak dilarang, tapi kita umat Islam tetap saja dituntut untuk melaksanakan syariah agama kita, Islam.

Sekian, sekedar catatan kecil. Mohon maaf. Silahkan dimanfaatkan dan disempurnakan jika terasa ada manfaatnya bagi syiar Islam.

elfan mengatakan...

Kasihan ya situs ini tak dapat dikelola lebih baik lagi.

Unknown mengatakan...

Postingan terbaru tentang ponpes thalawib. Foto ponpes dan biayay